NASEHAT AGAR TETAP DI JALAN YANG BENAR

 



‎الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وأتباعه بإحسان، أما بعد.

Wahai para penuntut ilmu, keteguhan dalam kebenaran adalah tujuan mulia yang diperjuangkan oleh orang-orang yang jujur. Mereka berjuang keraslah untuk meraihnya.

Renungkanlah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Anas radhiyallaubanhu, ia berkata: 

‎ كان النبي صلى الله عليه وسلم يكثر أن يقول: يا مقلب القلوب، ثبت قلبي على دينك. فقال أنس رضي الله عنه: يا رسول الله، ما أكثر ما تقول: يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك، أتخاف علينا؟ فإنا قد آمنا بك وصدقناك، أتخاف علينا؟ فقال النبي صلى الله عليه وسلم: نعم. إنه ليس قلب إلا وهو بين إصبعين من أصابع الرحمن يقلبها كيف يشاء.

"Nabi ﷺ sering sekali berdoa, 'Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu'."

Anas Radhiyallahu anhu kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau begitu sering mengucapkan doa ini? Apakah engkau takut akan sesuatu yang terjadi pada kami, padahal kami telah beriman dan membenarkanmu?"

Nabi ﷺ menjawab, "Ya." Beliau melanjutkan, "Sesungguhnya tidak ada satu hati pun melainkan berada di antara dua jari jemari Ar-Rahman, Dia membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya."

Jika para sahabat Nabi Muhammad ﷺ saja merasa takut akan hati yang mudah berubah-ubah, lalu apa yang harus kita katakan tentang diri kita sendiri? Kita hidup di akhir zaman, saat kehidupan menjadi menakutkan.

Tidakkah kau dengar hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,

‎بادروا بالأعمال فتنا كقطع الليل المظلم، يصبح الرجل مسلما ويمسي كافرا، أو يمسي مسلما ويصبح كافرا، يبيع دينه بعرض من الدنيا، أخرجه مسلم. 

 "Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah bagai potongan malam yang gelap. Seseorang di pagi hari beriman, sorenya menjadi kafir, atau sorenya beriman, pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya demi keuntungan dunia yang sedikit." Hadis riwayat Muslim.

Laailaaha illallah.

Betapa mengerikannya perkara ini, saudaraku.

Yang terpenting bukanlah sekadar berjalan di atas jalan yang lurus, melainkan keteguhan di atasnya hingga akhir hayat.

Sungguh celaka orang yang telah mengenal kebenaran lalu mengingkarinya. Celakalah orang yang telah menapaki jalan yang benar lalu berpaling darinya. Celakalah orang yang telah merasakan manisnya iman lalu menjauhinya. Sungguh malang, dia menjual permata yang paling berharga dengan kotoran yang hina.

Wahai para penuntut ilmu, renungkanlah dengan mata hati kita firman Allah SWT: 

‎واتل عليهم نبأ الذي آتيناه آياتنا فانسلخ منها.

"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu."

‎آتيناه آياتنا 

Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami.

Bisa jadi dia adalah seorang penuntut ilmu, bahkan mungkin seorang ulama. 

Dia hidup bersama dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, namun dia melepaskan diri darinya. 

آتيناه آياتنا فانسلخ منها، فاتبعه الشيطان فكان من الغاوين

"Lalu setan mengikutinya, maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat."

Orang-orang yang sesat adalah mereka yang tidak mengambil manfaat dari ilmunya. 

ولو شئنا لرفعناه بها

"Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu." 

Ketinggian derajat didapatkan dengan dua hal: iman dan ilmu. 

 يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات.

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."

Ketika Allah katakan "Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami tinggikan derajatnya."  Dia sebetulnya telah dipersiapkan untuk menjadi orang yang bertakwa, namun dia malah menjadi orang yang fasik. Dia dipersiapkan untuk menjadi ahli kebaikan, namun berubah menjadi ahli ancaman. Dia adalah ahli Sunnah dan pengikutnya, namun berpindah menjadi ahli hawa nafsu dan bid'ah. Bahkan, bisa jadi dia seorang Muslim, lalu menjadi seorang  Kafir.

Ya Allah, lindungilah kami. Sungguh, perkara ini sangat besar, wahai saudara-saudaraku. Ini adalah urusan yang serius, bukan main-main.

ولكنه أخلد إلى الأرض واتبع هواه.

"Tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya." Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami, namun inilah hasilnya: dia lebih mencintai dunia dan menuruti hawa nafsunya.

فمثله كمثل الكلب إن تحمل عليه يلهث أو تتركه يلهث

 "Maka perumpamaannya seperti anjing, jika engkau menghalaunya dia menjulurkan lidahnya, dan jika engkau membiarkannya dia tetap menjulurkan lidahnya." Benar. 

Apakah Allah menzaliminya? Apakah Allah membalas kebaikan dengan keburukan? 

Tidak, demi Allah. Karena kemurahan Allah itu lebih agung dan rahmat-Nya lebih luas, dan Dia Maha Bersyukur.

Demi Allah, Dia pasti membalas kebaikan dengan kebaikan. 

وَٱلَّذِينَ ٱهۡتَدَوۡاْ زَادَهُمۡ هُدٗى وَءَاتَىٰهُمۡ تَقۡوَىٰهُمۡ 

"Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka." 

Lantas, dari mana datangnya cobaan itu? Datangnya dari dirinya sendiri. 

 فأعقبهم نفاقا في قلوبهم إلى يوم يلقونه بما أخلفوا الله ما وعدوه وبما كانوا يكذبون، والله أركسم بما كسبوا.

 "Maka Allah menimbulkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada hari mereka menemui-Nya. Hal itu karena mereka telah mengingkari janji yang mereka ikrarkan kepada Allah dan karena mereka selalu berdusta." 

"Dan Allah telah menjungkirbalikkan mereka," penyebabnya? 

"Karena apa yang telah mereka usahakan."

Sungguh, perkara ini amat besar, wahai saudara-saudaraku. 

ولكنه أخلد إلى الأرض

Namun، dia cenderung kepada dunia." 

Hatinya terpaut pada dunia, bukan pada akhirat. Dia tertipu oleh dunia yang menipu, lalu terfitnah oleh berbagai godaan. Dia cenderung pada harta, tergoda oleh emas, terperangkap dalam hawa nafsu kedudukan. "Dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya."

Betapa banyak orang yang tersesat dari jalan kebenaran di akhir zaman ini. Maka berhati-hatilah, wahai orang yang menginginkan keselamatan jiwanya.

Wahai para penuntut ilmu, jadilah penolong-penolong Allah. Teguhkan diri kalian untuk mengajak orang yang tersesat menuju petunjuk, dan mencerahkan orang yang buta dengan Kitab Allah. Bersabarlah menghadapi gangguan yang mereka berikan.

Wahai para penuntut ilmu, jadilah gunung-gunung ilmu dan lautan-lautan ilmu. 

Jadilah matahari kebenaran dan rembulannya. 

Jadilah seperti gunung-gunung yang menjadi tempat berlindung bagi manusia dari kobaran api kesesatan. 

Jadilah pondasi yang kokoh agar bumi tak mudah berguncang bagi manusia, karena kebingungan telah menguasai banyak dari mereka. 

Jadilah nahkoda bahtera keselamatan, sebab gelombang syubhat dan syahwat silih berganti tak pernah berhenti.

Wahai para penuntut ilmu, jika sekarang ada pasukan yang menjaga di atas bukit para pemanah di hari Uhud, maka sesungguhnya kalian adalah para penjaga itu. Maka bertakwalah kepada Allah dalam setiap usaha menuntut ilmu kalian.

Teguhlah dan jangan tinggalkan posisi kalian. Jangan mengubah dan jangan berganti. Bersabarlah di atas kebenaran, saling menguatkanlah dalam berdakwah kepadanya, dan bersiagalah di perbatasan Islam. 

واتقوا الله لعلكم تفلحون.

Dan bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung.

Bersabarlah, beberapa saat dan semua akan berlalu. 

إنا إلى ربنا لمنقلبون.

"Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."

وإن إلى ربك المنتهى.

 "Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu)."

Teguhlah, Uhud! Teguhlah, Uhud!

Ya Allah, kami memohon keteguhan dalam urusan (agama) dan keteguhan dalam kebenaran. Kami berlindung kepada-Mu, wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, agar Engkau tidak membolak-balikkan hati kami dari kebenaran dan agama. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kesesatan setelah mendapat petunjuk. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Semoga shalawat dan salam yang berlimpah tercurah kepada Sayyid waladi Adam (Nabi Muhammad) dan kepada keluarga serta para sahabatnya.


Post a Comment

1 Comments

  1. Syukron jazakumullaahu khairan wa barakallaahu fiikum

    ReplyDelete