MENJADI PENULIS

JANGAN BIARKAN HIKMAH BERLALU.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ

“Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu berkata,
مَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدٌ أَكْثَرَ حَدِيثًا عَنْهُ مِنِّي، إِلَّا مَا كَانَ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، فَإِنَّهُ كَانَ يَكْتُبُ وَلاَ أَكْتُبُ
"Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang paling banyak (meriwayatkan) hadits dari beliau (shallallahu 'alaihi wa Sallam) selain aku, kecuali dari Abdullah bin Amr, karena ia dahulu menulis sedangkan aku tidak menulis." (HR. Al-Bukhari no.113)

Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur,

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ *
 قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً 
وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ

*Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya*

*Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat*

*Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang*

*Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja* (Diwan Asy-Syafi’i)

Asy-Sya'bi rahimahullah berkata,

إذا سمعت شيئا فاكتبه ولو في الحائط

"Apabila engkau mendengar sesuatu (dari ilmu) maka tulislah walaupun di atas tembok." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.146)

Abu Shalih Al-Farra' rahimahullah berkata,
"Aku bertanya kepada Abdullah bin Al-Mubarak tentang menulis ilmu. Maka beliau menjawab, "Seandainya bukan karena kitab (buku catatan ilmu,pen) niscaya kami tidak hafal." (As-Siyar 8/409)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,

قلنا: نعم له دواء ـ بفضل الله ـ وهي الكتابة، ولهذا امتن الله عز وجل على عباده بها فقال: {اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ * خَلَقَ الإِنسَـنَ مِنْ عَلَقٍ * اقْرَأْ وَرَبُّكَ الاَْكْرَمُ * الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ}. (العق: 1 ـ 4). فقال (اقرأ) ثم قال: {الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ } يعني اقرأ من حفظك، فإن لم يكن فمن قلمك، فالله تبارك وتعالى بين لنا كيف نداوي هذه العلة، وهي علة النسيان وذلك بأن نداويها بالكتابة، والان أصبحت الكتابة أدقُّ من الأول، لأنه وجد ـ بحمد الله ـ الان المسجِّل

“kita katakan, iya. Lupa ada obatnya –dengan karunia dari Allah- yaitu menulisnya. Karenanya Allah memberi karunia kepada hamba-Nya dengan surat Al-Alaq. Yaitu “iqra’” kemudian “mengajarkan dengan perantara pena”. Maksudnya, bacalah dengan hapalannya, jika tidak hapal maka dengan tulisanmu.

Allah Tabaraka Ta’ala menjelaskan kepada kita bagaimana mengobati penyakit ini yaitu penyakit lupa dan kita obati dengan menulis. Dan sekarang menulis lebih mudah dibanding dahulu karena mudah didapatkan dan segala puji bagi Allah, sekarang bisa direkam.”Mutshalah Hadits syaikh Al-Utsaimin rahimahullahu.

Atsar Salaf tentang Menulis

 قَالَ عَلِيٌّ : " مَنْ يَشْتَرِي مِنِّي عِلْمًا بِدِرْهَمٍ "؟ قَالَ أَبُو خَيْثَمَةَ: يَقُولُ: " يَشْتَرِي صَحِيفَةً بِدِرْهَمٍ يَكْتُبُ فِيهَا الْعِلْمَ

Berkata Ali radhiyallahu'anhu ‘anhu: “Siapakah yang mau membeli ilmu dariku dengan dirham ?”. 

Ibnu Abi Khaitsamah berkata : “(Maksudnya) ’Aliy berkata : ‘Membeli kertas dengan dirham, lalu ia tulis padanya ilmu” [Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb dalam Al-‘Ilm no. 149; shahih. Diriwayatkan juga oleh Al-Khathiib dalam Taqyiidul-‘Ilm no. 167-168].

حَدَّثَنِي ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسٍ: أَنَّ أَنَسًا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ يَقُولُ لِبَنِيهِ: " يَا بَنِيَّ قَيِّدُوا هَذَا الْعِلْمَ "

Dari Tsumaamah bin ‘Abdillah bin Anas : Bahwasannya Anas radliyallaahu ‘anhu pernah berkata kepada anak-anaknya : “Wahai anak-anakku, ikatlah ilmu ini (dengan tulisan)” [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 508; hasan].

ثنا وَكِيعٌ، عَنْ أَبِي كِيرَانَ، قَالَ: سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ، قَالَ: " إِذَا سَمِعْتَ شَيْئًا فَاكْتُبْهُ وَلَوْ فِي الْحَائِطِ "Telah menceritakan kepada kami Wakii’, dari Abu Kiiraan, ia berkata : Aku mendengar Asy-Sya’biy berkata : “Apabila engkau mendengar sesuatu (ilmu), maka catatlah meskipun pada dinding” [Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah dalam Al-‘Ilmu no. 146; shahih. Diriwayatkan juga Ad-Duulabiy dalam Al-Kunaa no. 1632].

 أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ الْغَازِ، قَالَ: " كَانَ يُسْأَلُ عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ، وَيُكْتَبُ مَا يُجِيبَ فِيهِ بَيْنَ يَدَيْهِ "

Hisyaam bin Al-Ghaaz, ia berkata : ‘Athaa’ bin Abi Rabbaah pernah ditanya, dan kemudian ditulis jawabannya di hadapannya” 
[Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 523; shahih].

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ، أَخْبَرَنَا فُضَيْلٌ، عَنْ عُبَيْدٍ الْمُكْتِبِ، قَالَ: " رَأَيْتُهُمْ يَكْتُبُونَ التَّفْسِيرَ عِنْدَ مُجَاهِدٍ
Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Amru bin ‘Aun : Telah mengkhabarkan kepada kami Fudlail, dari ‘Ubaid Al-Muktib, ia berkata : “Aku melihat mereka menulis tafsir di sisi Mujaahid” [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 519; shahih. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Ma’iin dalam Hadiits-nya riwayat Abu Bakr Al-Marwaziy no. 86].

Ilaahii.

Dengan kelemahan dan kerendahan diri
Kami bermohon.

Dan berharap padaMU
Hanya padaMU.

Tambahkanlah kami ilmu.
Beri kekuatan dan kesempatan pada kami agar selalu istiqamah, untuk merangkai, untuk mengamalkan dan mendakwahkannn ilmu.

آمين آمين آمين


Sumber : https://t.me/tulisanfakir

Post a Comment

0 Comments