MENJAGA NIKMAT TAUHID


Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin Sidang Jumat yang dirahmati Allah,

Kalimat takwa, kalimat yang penuh makna, sering kita dengar. Namun, pernahkah kita merenung, apakah hati kita benar-benar tergerak setiap kali kalimat itu disebutkan? Taqwa bukanlah sekadar kata di lisan. Ia adalah sebuah perisai, sebuah benteng yang kita bangun dengan mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, demi melindungi diri kita dari panasnya api neraka.

Allah subhanahu wa taala memanggil setiap manusia yang mengaku beriman dengan panggilan cinta-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman." Ketika panggilan ini datang, kita harus mengarahkan seluruh perhatian kita, karena setelahnya akan datang perintah yang harus kita jalankan atau larangan yang harus kita hindari. Dan salah satu perintah terpenting yang datang setelah panggilan itu adalah perintah untuk bertakwa, dengan ketakwaan yang sejati.

Hadirin jamaah yang mulia,

Bayangkan jika kita memiliki barang yang sangat berharga. Emas, mobil mewah, atau kebun yang subur. Tentu kita akan menjaganya dengan sepenuh hati, memagari, membersihkan, dan menyimpannya di tempat teraman. Kita melakukan itu karena kita takut nilai dan kualitasnya menurun.

Ketahuilah, ada sesuatu yang jauh lebih berharga dari itu semua. Sesuatu yang wajib kita jaga dengan penjagaan yang hakiki. Ia adalah iman, tauhid, dan keislaman kita. Ini adalah nikmat paling agung yang Allah berikan. Seorang Mukmin sejati tidak akan pernah menjual atau menukarkan nikmat ini, baik karena godaan duniawi maupun keraguan.

Cara kita mensyukuri nikmat ini adalah dengan menjaganya. Karena jika kita tidak menjaganya, maka kita telah kufur nikmat. Dan Allah telah memperingatkan kita:

وَإِن كَفَرْتُمْ فَإِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan jika kalian kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih."

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menata tauhid dan menjaga keimanan kita. Jika kita tahu bahwa salat adalah pembeda antara Muslim dan kafir, maka jangan tinggalkan salat. Jika kita tahu berdoa kepada selain Allah adalah kemusyrikan, maka tinggalkan perbuatan itu. Jaga dan pelihara nikmat ini, karena kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Hadirin yang berbahagia,

Allah Subhanahu wa taala berfirman dalam Al-Qur'an:

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam."

Perintah ini adalah wasiat agung dari Allah agar kita bersungguh-sungguh dalam menjaga tauhid dan keimanan. Hanya dengan takwa, kita bisa mempertahankan nikmat Islam ini hingga akhir hayat. Nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat mengenal sunnah adalah nikmat yang paling berharga. Demi Allah, kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atasnya.

Maka, mari kita persiapkan jawaban terbaik di hadapan-Nya. Pertahankan keimanan, tauhid, dan sunnah yang telah Allah berikan.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. وَأَقِيْمُوا الصَّلَاةَ.

---------
Perhatian : Transkrip Khutbah ini sedikit berbeda dari apa yang kami sampaikan dalam khutbah. Transkrip ini merupakan hasil bantuan AI setelah ia menganalisa khutbah kami dan mejadikannya sebagai naskah khutbah yang lebih tersusun rapi.

Post a Comment

0 Comments