BUKAN BUAH TANGAN BIASA -2-

Bagaimana panganan khas yang lalu ? sudah kau santap ? pahit bukan ?
maka berikut kami lanjutkan rasa pahit itu.

sudah sampai point keberapa kita kemaren ? empat ya ? berarti sekarang yang kelima.

5.syaikh ziyad al abbadi dalam banyak sesi selalu menyelipkan nasehat santai tentang menuntut ilmu, entah motivasi untuk terus giat menuntut ilmu tanpa kenal waktu, atau sekedar cerita ringan tentang pengalamannya dalm kancah ilmu ini. 

diantara naseaht yang beliau sampaikan adalah seprti apa yang kami dapatkan dari tulisan ustadz abu salma muhammad (@abinyasalma) , beliau menuliskan :

Sebagai penuntut ilmu, kita tidak dituntut tahu segalanya, karena ini tidak mungkin.
Namun wajib bagi penuntut ilmu mengetahui perkara paling mendasar dari agama ini beserta dalilnya.

Membaca banyak buku, berusaha mengetahui banyak hal, itu baik, tapi mengkhususkan ke salah satu spesialisasi itu lebih baik.

Syaikh Ziyâd al-Abbâdî hafizhahullâhu berkata :

اقرأ كل شيء وتخصص في شيء واحد وتبرع فيه
Bacalah semua buku, namun spesialisasikan dirimu di satu bidang saja dan jadilah mahir di dalamnya

Karena itu, kita perhatikan para ulama pun memiliki spesialisasi dan kekhususan masing². Ada yang spesialisasinya di ilmu hadits, ilmu qiro'ah, ilmu tafsir, dll...
Karena itulah di studi apapun, akan selalu ada penjurusannya.

Menspesialisasikan diri itu bukan artinya menyempitkan ilmu dan merasa cukup dengannya tanpa mau mempelajari lainnya. Tetapi, memahami perkara mendasar adalah syarat utama sebelum pengkhususan.

Karena, tidak ada manusia bisa menguasai semuanya. Manusia itu terbatas kemampuannya, sehingga menfokuskan dan mendalami suatu bidang ilmu lebih bermanfaat daripada berusaha menguasai semua ilmu yang ada.

Alangkah benarnya ungkapan yang mengatakan
من تكلم في غير فنه أتى بالعجائب
Siapa yang bicara di bukan bidangnya maka akan mendatangkan berbagai macam keanehan... ."

syaikh ali dan syaikh ziyad di salah satu airport

6. Syaikh Ziyad Al Abbadi , dalam satu sesi pertemuan terbuka untuk para peserta bertanya, beliau ditanya tentang pengalaman belaiu bersama dengan guru beliau Syaikh Al Albany rahimahullâhu, beliau menjawab bahwa sangat banyak sekali. Banyak kisah dan cerita dengan Syaikh al-Albânî rahimahullâhu.
Namun Syaikh Ziyâd menceritakan satu kisah yang paling berkesan menurut beliau, yang tak terlupakan hingga saat ini.

Pernah suatu ketika di usia 14 tahunan, Syaikh Ziyâd mengikuti kajian rutin Syaikh al-Albânî membaca Riyadhush Shalihin.
Suatu ketika Syaikh Ziyâd melihat ada kekeliruan pada Syaikh al-Albânî rahimahullâhu, lalu segera menelepon Syaikh.

Syaikh Ziyâd di telpon berkata : "Syaikhana, anda keliru di dalam mentakhrij hadits..."
Syaikh al-Albânî dengan lemah lembut, bertanya : "hadits yang mana, nak?" Lalu Syaikh Ziyâd menyebutkan hadits yang dimaksud, kemudian Syaikh al-Albânî meminta maaf dan waktu untuk meneliti ulang sembari berterima kasih kepada Syaikh Ziyâd kecil.

Beberapa hari kemudian, Syaikh Ziyâd menelepon kembali Syaikh al-Albânî, menagih hasil penelitian beliau thd hadits yang dianggap dhaif oleh Syaikh Ziyâd.
Lalu terjadilah diskusi ringan seperti ayah dengan anaknya, Syaikh al-Albânî menjelaskan bahwa hadits yang dimaksud berbeda dg hadits yang ditakhrij.
Akhirnya tersadarlah Syaikh Ziyâd kecil bahwa beliau keliru.

Tapi, Syaikh al-Albânî tidak pernah memarahi beliau, tidak mengatakan, "siapa kamu? Anak kemarin sore sudah lancang menyalahkan..."
Tidak!
Namun Syaikh tetap menyikapinya dengan lemah lembut, kasih sayang dan berdiskusi ilmiah sebagaimana penuntut ilmu lainnya tanpa melihat usia syaikh Ziyâd. 
Kata Syaikh Ziyâd :
اجابني بالصبر، وبكل لطف، وبكل ادب، وبكل هدوء،...
Beliau menjawabku dengan penuh kesabaran, dengan penuh kelemahlembutan, penuh adab dan rendah hati... Subhanallah
Beginilah akhlak kibar, perangai orang² senior... Jika sekiranya kita dikoreksi oleh anak kecil apa yang seringkali kita lakukan???
.
Alangkah benarnya perkataan salaf :
بالادب تفهم العلم وبالعلم يصح لك العمل...
Dengan adab kau kan bisa memahami ilmu, dan dengan ilmu maka akan benar amalanmu...
suguhan kopi dari berbagai daerah

7. Diantara apa yang paling kami syukuri dalam setiap acara daurah semacam ini adalah , bisanya kami bertemu dengan para guru dan senior dalam kancah menuntut ilmu, cerita juang mereka selalu menjadi topik andalan kami dalam berbasa basi dengan mereka. sulit rasanya jika harus kami tuliskan disini, selain karena kami belum bertanya apa boleh untuk diceritakan ? juga kami rasa mereka tak ingin sepak terjang mereka diketahui. memang ahli ilmu itu rendah hatinya (tawadhu).

malam menulis

maka oleh oleh batu sudah sampai pada ujungnya. bukan karena faedah itu habis, tapi karena hanya ini yang  kiranya bisa kami ceritakan dahulu.semoga saja dalam waktu dekat bisa menambah.

jazakumullahu khairan..,tunggu buah tangan dari banjar ya !! 

Post a Comment

0 Comments