PENDIDIK TERBAIK




"Subhaanal malikil quddus....rabbul malaaikati warruh.."
.
Bapak tua jenggotan disampingku sedikit menjaharkan dzikir seusai witir beliau...Yap,salam terakhir dari witir malam ke enam Ramadhan..

Bersamaan dengan salam yg terucap..serta tangan tangan yg menengadah ke atas meminta hajar pada sang pemberi..tetiba microphone mesjid ini berdentum..serentak wajah wajah cerah usai sholat tadi mengarah fokuskan pandangan mereka ke depan...jauuuh di depan sana...disamping mihrab kecil tempat imam pemilik suara indah berada..

"Anak anak ku....pak sa**** harap semuanya berkumpul kedepann,ada hadiah dari pak sa**** ...ayo !! Semuanya...adik adik serta anak anak yg pak sa**** cintai... merapat ke depan"...

Suara berat namun jelas itu kembali mengegelagar untuk kesekian kalinya malam ini...baru tadi saat break antar sholat fardhu dan manduub ia mengudara ,berbicara dengan hikmah dan bijak kepada anak anak manis yg kebanyakan tengah berlari kecil sambil tertawa,memberi ucapan hebat serta mengangkat dua jempol buat mereka..

Ternyata...sebelum itu...saat aku belum lagi menginjak kaki di mesjid ini untuk malam ini ..anak anak itu telah dapat amarah cinta dari beliau...pasalnya,anak anak lugu dan polos ini mengudarakan suaranya terlalu tinggi hingga mengalahkan alunan merdu tilawah imam di sholat Maghrib tadi.

Daaan..kini bapak itu sedang berkumpul bersama anak anak itu...membwri pujian atas hebatnya mereka , hebat ?? Apa yg hebat ? Aku pun terhenyak...ooh... benar,isya dan tarawih malam ini jauuuh lebih tenang dari sebelumnya...tak ada suara derap kencang kaki mungil itu berlari di tengah hijaunya karpet,tak ada riuh rendah tawa renyah mereka yg cukup mengganggu...ternyata untuk itu semua dua jempol beliau terangkat tinggi.. benar benar guru tak langsung..

Terlintas secara langsung di pikiranku sebuah kalimat hebat dari seorang yg hebat...entah lah tentang keabsahan itu dari dia atau tidak...yg jelas kalimat "jika suara kaki mungil berlari dan tawa cempreng di mesjid sudah tiada lagi...maka bersiaplah dengan kehancuran agamis masa depan bangsa itu" cukup mengesankan...

Bagus memang...ketika sedari kecil anak anak dibawa serta dikenalkan dengan mesjid...diajarkan tentang sholat..seperti yg pernah Rasulullah shalallahu alaihi sabdakan :

مروا أبنائكم بالصلاة وهم ابن سبع واضربواهم عليها وهم أبناء عشر
"Perintahkan anak anakmu untuk sholat pada umur 7 tahun,dan pukul lah ia jika enggan melaksanakannya ketika ia berumur 10 tahun"

Pengajaran tentang mesjid sejak dini merupakan langkah yg tepat untuk menyiapkan pemuda pemuda yg hatinya terpaut ke mesjid setta pemuda pemuda yg tumbuh dalam keta'atan kepada Allah ..namun, perlu sekali kita mengajarkan anak anak tentang adab adab didalam mesjid.. agar tidak berlari serta mengangkat suara saat org lain sedang beribadah....(tulisan tentang si kecil dan mesjid segera menyusul). ..

Maka, kisah yg diatas tertulis ..bukan hanya sekedar kabar tentang ada apa dengan malam Ramadhanku ? Tidak...itu lebih dari sekedar catatan fakir perjalanan...itu seperti film dokumenter yg tayang hanya pada bulan ini...bapak itu,mengajarkan kepada anak anak sekaligus ayah bunda mereka serta para jamaah yg menyaksikan...bahwa pendidikan.  Ya melulu formal ...

Ia baru saja meluapkan amarah cintanya ..beberapa jam kemudian.  Ia luapkan kembali syukur cintanya.  Untuk mereka...anak anak ummat.

Selesai ditulis cepat pada pukul 1.01 , 6 Ramadhan 1439 hijriah, kota Ibunda...Pekanbaru.

Post a Comment

0 Comments