IKATLAH DENGAN INDAH

 

Jika bukan dengan ikatan nan menawan ,dengan apa lagi hendak kau pikat mereka wahai pengklaim pengikut salaf shaleh ?

biarkan kami membawakan cuplikan hadits dari shadiqul mashduq :

"المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم خير من المؤمن الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على أذاهم" 

seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar terhadap segala tingkah mereka (dari cacian,siksaan,) LEBIH BAIK dari mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dengan tingkah mereka
  
Tak dapat dipunkiri bahwa manusia merupakan makhluk sosial yg secara tidak langsung membutuhkan sesama , ketika manusia diciptakan oleh Allah azza wajalla sebagai makhluk sosial diturunkan pulalah syariat serta petujuk bagaimana kehidupan bersosial itu harus berjalan. itulah akhlak. para salafussholeh dari kalangan para ulama sudah banyak menjelaskan bagaimna pentingnya  akhlaq ini dibanyak kitab kitab mereka , serta bnayak riwayat yg meriwayatakan perkataan mereka..kita akan coba melihat beberapa perkataan mereka hingga tergambar bagi kita pentingnya sebuah adab....


قال ابن المبارك رحمه الله: “تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً،وتعلمنا العلم عشرين”،
Ibn Mubarak rahimahullah berkata, “Kami belajar adab (tatakrama) 30 tahun. Dan kami belajar ilmu selama 20 tahun.”

وقال ابن سرين: “كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم” ..
Ibn Sirin berkata, “Mereka belajar tuntunan hidup sebagaimana belajar ilmu.”

وروى ابن المبارك عن ابن الحسن قال: “نحن إلى كثير من الأدب أحوج منا إلى كثير من حديث”
Ibn Mubarak dari al-Hasan berkata, “Kami lebih membutuhkan adab ketimbang banyak hadits.”

وجاء في السير للذهبي عن عبد الله بن وهب قال: ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه.
Dalam kitab Siyar al-A’lam karya ad-Dzahabi, dari Abdullah bin Wahab berkata, “Kami lebih banyak menukil adab (tatakrama) Imam Malik ketimbang kami mempelajari ilmunya.”

ولقد كان أئمة السلف يوجهون طلابهم إلى تعلم الأدب قبل الخوض في غوالي العلم والخلاف،
Para ulama salaf pun mengarahkan murid-murid mereka untuk mempelajari adab, sebelum ilmu yang tinggi dan bab perselisihan pendapat.

فهذا إمام دار الهجرة يقول لفتى من قريش: يا ابن أخي تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم.
Imam Dar al-Hijrah, Imam Malik berkata kepada pemuda Quraisy, “Wahai anak saudaraku, pelajarilah adab sebelum kamu mempelajari ilmu.”

lihatlah bagaimana para ulama menjelaskan bagaimana pentingnya adab dan akhlaq..bahkan ketimbang seorang thalib mempelajari bnayak ilmu tanpa mempelajari adab, lebih baik ia belajar adab, dalam setiapa pertemuan belajar dengan al imam ahmad hadir sekitar 2000 orang, yang mencatat hanya 500 orang..selebihnya mereka melihat akhlaq dan adab sang imam.masya allah...

Sebuah ungkapan yg acap kali saya dengar dari ayahanda ketika beliau merumpamakan pentingnya akhlaq...seperti batu cincin dan pengikatnya,batu cincin itu ibarat aqidah dan Ushul sedangkan ikatannya adalah akhlaq yang mulia...

Jika seorang thalibul Ilmi yg mengaku mengikuti pola beragama para salaf , hari harinya bergelut dengan hadits nabi shalallahu alaihi wasallam, namun dalam praktek hariannya ia malah jauh dari apa yg para salaf qudwahkan...maka rasanya sangat pantas Thalib tersebut untuk lebih mendalami lautan adab para ulama...diantara Thalib tersebut termasuklah kami..

Dalam praktek sosialisasi antar individu dalam sebuah kemajemukan masyarakat..akhlaq merupakan suatu cerminan yg secara otomatis mencerminkan seberapa pahamnya seorang Thalib terhadap keadaan sekitarnya...oleh karenanya,ketika aqidah dan Ushul dari si thaalib telah baik (batu cincin yg indah) namun tak dihiasi dengan akhlaq dan adab yg baik pula(ikatan nan buruk rupa) ,maka makin jauhlah masyarakat dari apa yg digadangkan Thalib tersebut dari aqidah yg benar dan Sunnah yg shohih.

Sebaliknya, banyak kita lihat seorang yg secara aqidah dan pola beragamanya kacau balau atau bisa disebut jauh dari apa yg Rasulullah shalallahu alaihi ajarkan(sebuah batu kerikil biasa yg dipungut dari kali)justru menarik lebih banyak individu dengan akhlaq yg baik serta ramah tamahnya dengan masyarakat(ikatan indah dari perak) bahkan masyarakat dapat mengira inilah yg Haq...bukan seperti batu cincin indah dengan ikatan benang yg sudah kusut Masai yg dapat dikira palsu.

Yang perlu sama sama kita perhatikan:
•tak takutlah kita, saudara kita menjauh dari Haq akibat ulah kita yg tak sesuai dengan Haq yg kita sampaikan ?
• amat sangat pentingnya akhlaq dan adab,dan petunjuk untuk ini sudah banyak ditulis oleh para ulama,sudah banyak disampaikan oleh asatidz di kajian kajian mereka .
• tak ada yg patut menjadi qudwah kita dalam segala hal kecualii rasulullah shalallahu alaihi wasallam,secara akhlaq beliau sudah teruji dan dijamin oleh rabb sekian alam dalam al quran surah al qolam ayat 4.
• anjuran untuk selalu meminta petunjuk kepada akhlaq yg mulia dengan doa
اللهم حسن خلقي كماحسنت خلقي
ya allah ! sebagaimana engkau baguskan penciptaanku baguskan pulalah akhlaqku
Wallahu a'lam,semoga Allah selalu membimbing kita menuju al haaq dan akhlak yg mencerminkan Al haaq...washalallahu 'ala nabiyyina wasallam.

Jakarta,13 Desember 2017