PERENUNGAN DI PERSIMPANGAN


Dimana kau kini ?
masihkah kau mau menerima setiap ajakan ku untuk menyendiri ?
aku dan kau memang tak lagi dalam satu cakupan,semesta belum bermain dengan candanya.

dimana kau kini ?
berikan aku kabar, agar hatiku bisa tegar.

dimana kau kini ?
teralalu lama sudah kau terbuai hingga lupa diri,kembalilah.
ada secarik surat dari aku yang harus kau baca.

NAFSI ! (wahai diri)
mau kah kau baca rangkaian kata yang kau buat sendiri ?
dari kau, untuk kau, dan demi kau.
-----
Walau harimu penuh kebahagiaan dan kesenangan
Walau duniamu penuh kegelimpangan dan kemewahan
Tanah itu akan menyempit…persegi yang tak bertepi itu akan menyepi
Membuatmu tersudut jauh kedalam sepi…,bersama kelam yang kian menggrogoti

Kau kira siapa yang akan membawamu menuju tempat sempit itu ?
Dia adalah ayahmu…dia adalah pamanmu…mereka adalah rekanmu…
Bersama keranda yang memutih engkau akan di asingkan
Kata setia yang dahulu pernah terucap saat itu kian menguap
Mereka ? yang akan menutup engkau dengan tanah
Mereka ! yang akan mebuangmu dalam sepi
Perlahan..tapi pasti.

Kau akan mendengar derap kaki mereka mejauh…
Setelah badanmu terbungkus ngeri dan takut..
Mereka akan menjauh..
padahal..kau mendengar langkah sandal mereka
padahal…kau tahu itu mereka..
namun kau tak lagi dianggap….
mereka kembali pada dunia..
sedang engkau meratap dalam duka.

ENGKAU HANYA HAMBA !


Mereka telah menjuah bersama derap kaki
Mereka pergi lalu meningalkanmu sendiri
Dalam kubur ini mereka buang engkau dalam sepi
Walau dahulu kata setia selalu menghiasi
Namun kini semua tinggal ekspetasi

WAHAI !
Tak lagi tertinggal bersama engkau kecuali Rabbmu
RABB yang selalu hidup dan tak kan pernah mati
RABB yang selalu ada dan tak kan pernah tiada
RABB yang dengan keagungannya engkau diciptakan
RABB yang dengan kasihnya engkau hidup
RABB yang dengan izinnya,engkau mati…tertimbun jauh dalam sepi.

Engkau hanya hamba,
Yang kelak, saat derap kaki kerabatmu tak lagi terdengar
Saat syahwat dunia tak lagi menyambar

Dalam kelam itu..
Engkau teringat kedurhakaanmu pada RABBmu
Engkau teringat kedurhakaanmu pada ayah bundamu
Engkau teringat maksiatmu dikala sendiri
Engkau teringat berapa jiwa yang telah engkau sakiti


Namun,..

Apalah guna ingatan ?
Saat tak lagi ada yang dapat diandalkan
Kecuali keikhlasan dalam amalan..

Saat itu…
Ingatan hanyalah pemicu penyesalan
Penyesalan hanyalah pemicu kekesalan

“aku ini hanya seorang hamba,namun mengapa hidup bak seorang raja ?’’
 --------------

abu hatim huzaifah ali akbar di bawah temaran lampu hannocs bergaransi.
pekanbaru, riau. Rumah ibunda.

Post a Comment

2 Comments