MENGAKALI AKAL



Suatu ketika,seorang pemuda mengaduhkan tentang sakit pada perut yang ia derita beberapa pekan belakangan ini...dihari itu,sakitnya semakin menjadi..lantas ia berinisiatif untuk mencari seorang dokter penyakit dalam yang mahir di bidang penyakit tersebut..perjalanan mencari dokter pun dimulai...langkah kaki ia keluar menuju pangkalan ojek yg dekat dari rumahnya..dengan harapan semoga abang ojek yang notabenenya sudah bertahun tahun hidup dan mengitari daerah tersebut ,menunjukkan pada dokter yg tepat dan mahir di bidangnya..

"Bg..anterin ane ke dokter dong"

"Ahlaan jal,dokter apa nih ? Ente sakit apa ?"

"Ini nih bang..perut ane gak karuan,ada gangguan kayaknya.."

"Tamaaam..ane tahu dimana tempatnya..si dokter sudah ahli masalah ginian...Bismillah.. Naik sudah !"

Pemuda tadi akhirnya dibawa si abang ojek menuju dokter yang dimaksud...benar lah.. Dari lobi tempat praktek si dokter..terpampang beberapa sertifikat penghargaan atas kecerdasan si dokter..bahkan dunia internasional pun mengakuinya..

Diagnosis pun dilakukan...al hasiil pemuda tersebut diberi beberapa resep sekaligus obat untuk penyakit tersebut..pengobatan seleseai dilakukan.. Harapan dia semoga dengan wasilah ia berusaha mencari dokter yang tepat Allah akan sembuhkan penyakit nya..
Lalu..kembalilah si pemuda ke abg ojek sedari tadi menunggu..

"Gimane jal ? Zeen kan si dokter.."

"Zeen bg...alhamdulillah.."

"Apa dikasih beliau ? Obatnya apa ? "

"Nih bg.." (sambil menunjukkan beberapa jenis obat)..

"Lha...kok ini...? " (menunjuk salah satu jenis obat) "Ini mah bukan untuk sakit perut..masak obat oles buat penyakit dalam ..ndak nyambung lah..kacau tu dokter,ndak usah di pakai yang ini..ndak cocok ni"

----------------------
Jadi begini...pemuda itu adalah insan..penyakit itu adalah satu permasalahan syariat..abang gojek adalah akal, si dokter adalah nash yang valid dari kitab dan sunnah..

Jika si pemuda mempercayai abang ojek dalam hal obat yang tidak tepat,sedang si pemuda tahu keterbatasan abang ojek dalam hal kedokteran..maka secara tidak langsung ia telah menghinakan abang gojek..kenapa ? Karena ia beranggapan bahwa dokter ahli yang di tunjukkan oleh si abang gojek salah dalam memberi obat...dengan artian si dokter bukan ahli dibidangnya...hasilnya adalah ia mengatakan abang ojek tak benar dalam memberi rekomendasi...ia beranggapan tengah memuji dan menghargai abang gojek padahal hakikatnya ia mendustai abg gojek..


Begitulah...jika akal sudah menjadi segalanya bagi sebuah individu...saat akal ,dengan fitrahnya akan menunjukkan bahwa solusi atas satu permasalahan adalah nash nash yang tertera pada kitab dan sunnah..namun ia menolak nash tersebut dengan dalih tak masuk diakal..lalu apakah masuk akal seseorang memuji sambil ia menghina ?

Padahal,seperti yang kita tahu..akal merupakan satu nikmat Allah yang Ia berikan pada manusia..dengannya manusia tahu mana yang baik dan mana yang buruk..mana yang haq dan mana yang bathil...banyak ayat didalam alquran yang mengaju pada mereka mereka yang berakal...serta panggilan untuk menggunakan akal pada penerimaan satu syariat...namun...Allah azza wajalla tidak menciptakan akal secara sempurna.. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah..karena itulah ada beberapa syariat yang terkadang dirasa bertolak belakangan dengan akal manusia...sebaliknya fakta yang harus diterima adalah bukan syariat itu yang menyelisihi akal..namun akal itulah yang terbatas dalam menganalisa...karenanya kita tahu bahwa perintahNya adalah...gunakan akal untuk menerima syariat..bukan untuk mengotak ngatik syariat.

Karena akal bukanlah pengadil atas satu permasalahan..namun akal ada..untuk mentadabburi setiap perintah...jangan mengakali syariat..tapi akalilah akal agar tunduk pada syariat

Maafkan jika terlalu bertele...analogi ini masih terdapat celah untuk berkilah..setidaknya gambaran tentang itu sudah terlukis...sejatinya ini merupakan sedikit rangkuman nan ringkas dari syarah kitab milik dua orang imam besar
Syaikhul islam ibnu taimiyyah dan al imam ibnul qayyim rahimahumullah yang disampaikan oleh salah satu doktor ternama di bidang aqidah.



Jum'at,26 oktober 2018 ,jakarta.
Setelah pengulangan terhadap materi daurah Syekh Shalih Sindy di batu,malang, jawa timur.

Post a Comment

0 Comments