PELAJARAN CINTA DARI MAJNUN LAILA



Kata orang cinta itu buta ...kata orang cinta itu berbahaya...betapa banyak cerita cinta yang terkadang membawa pada derasnya air mata...mengundang segala isak untuk terus mengudara...yaaaah...sekarang untuk kali pertama aku menulis out of the box, keluar dari zona amanku ,aku mencoba sedikit mengintip perkara para pemuda, perkara yg acap kali membuat jutaan muda mudi jatuh dalam jurang tak berdasar ..terpojok ketepi lubang tak bertepi...tentang cinta....indah memang jika kita selami di dalamnya...indah dan membuai...

aku menulis ini tepat pada jam 01 00 di tanggal 2 november 2017...ini rangkaina kalimat  bukan sebuah puisi indah maupun syair yg melalaikan..

aku hanya ingin bercerita sedikit tentang sebuah kisah yg baru saja selesai aku tamatkan, atau lebih tepatnya kisah yg baru saja aku baca walau belum tamat, ia adlah kisah cinta, yg kisahnya begitu masyhur dikalangan para thalibul ilmi syari , betapa tidak ? kisah ini di abadikan para bulaghoo (sastrawan) dan udabaa (bahasawan) dalam kitab kitab mereka, mereka takjub dengan kisah cinta dua orang ini walau pada kenyataannya ini berkisah tentang sebuah kisah cinta yg buta..., cinta itu membutakan , juga menggilakan, jika sudah terjerat sulit lagi untuk bangkit berdiri sendiri.

ia adalah kisah majnun laila, seorang pria gagah nan tampan bernama qais bin mulawwih...kisah cinta penuh sedu sedan dan duka, bagaimana ia menanti sang pujaan hati,,LAILA...si cantik rupawan , yg merupakan anak pamannya.... mereka sudah saling mengenal bahkan begitu dalam perkeanalan antara mereka berdua, Qais acap kali menunjukkan rasa cintanya terhadap Laila ,bahkan bait syair pun tak luput dari nama laila...ia acap kali menggurindam tentang laila...merangkai prosa tentang lentik matanya..tentang tambatan cinta yang dalam angannya hendak ia rengkuh lalu miliki.. namun tak begitu dengan si Laila ia terkadang masih malu untuk menammpakkan cintanya pada si Qais tapi yakinlah hati laila sudah berada di hati qais...si qais berahsil merebut hatinya.

Berhari hari, berbulan bulan qais mengejar cinta laila namun tak kunjung restu dari pamannya dan keluarganya ia dapat.bagaimana tidak..sedang adat mereka berkata "sesiapa dari pemuda yang menyebut nama kasihnya dalam rankai puisinya...maka tak ada restu untuk mereka kelak bertemu dalam ikatan indah berbingkai madu"...

Laila merupakan anak gadis nan jelita, pria arab ingin sekali mengejarnya. banyak yg mengaku memiliki hubungan dengan si laila namun laila tak pernah mengakuinya. hatta dengan seorang yg sudah menjadi suaminya, benar benar membutakan,.begitulah Qais dapati hatinya namun tidak dengan raganya.

Qais si majnun yg sudah tergila gila dengan cinta laila masih terus berusaha , namun apalah daya sang suami laila sudah memboyong si cantik ke daerah nun jauh disana , tersisalah hanya puing rumah laila yg dulu laila tempati,si gila ini selalu dan dan sering sekali berkunjung ke renruntuhan rumah laila ini , ia ciumu dinding nya satu persatu, sampai penduduk mengecapnya gila karean si laila, MAJNUN LAILA.
namun jawabannya dalam bentuk syair banar benar jawaban telak dari seorang yg terbakar api cinta, ia berkata. :

أَمُرُّ عَلى الدِيارِ دِيارِ لَيلى ......أُقَبِّلَ ذا الجِدارَ وَذا الجِدارا ......وَما حُبُّ الدِيارِ شَغَفنَ قَلبي ..... وَلَكِن حُبُّ مَن سَكَنَ الدِيارا

“aku berjalan diantara reruntuhan rumah laila....lalu aku ciumu satu persatu dindingnya....aku bukan cinta terhadap rumahnya...namun cintaku hnaya untuk yg pernah tinggl didalamnya”

hallaaa ya majnuuun....begitulah cinta..membutakan..maka benar lah sabda nabi muhammad shalallahu alaihi wasallam :

لم ير للمتحابين مثل النكاح
“tidaklah ada sesuatu yg amat indah ku lihat dari org yg saling mencintai dari pada nikah”

maka kisah ini untuk mu...untuk setiap hati yg dirudung rasa galau tak berkesudahan. ini bukan dorongan untuk segera menikah tanpa kesiapan syar'i dan mental yang matang , juga bukan berarti sang penulis fakir ini sudah menikah (hehehe...maka doakanlah !) ini sebuah pelajaran berharga agar tak bermain dengan rasa sebelum tiba saatnya..

wallahu a’lam, washallallahu ala nabiyyina muhammad..

akhukum,abu hatim huzaifah ali akbar ,
jakarta 2 november 2017

direvisi pada 21 maret 2019...setelah menggaji ulang tentang mengapa cinta qais si majnun bertepuk sebelah tangan ??