Di sini aku terbaring
Diantara tengkorak-tengkorak yang lugu
Kucium harum darah kepasrahan
Kutatap langit berawan nestapa
Pekat berselimut duka
Terpercik darah suci sang bayi
Kucium harum darah kepasrahan
Kutatap langit berawan nestapa
Pekat berselimut duka
Terpercik darah suci sang bayi
Di sini aku terbaring
Kurasa alam bergetar
Mendengar rintihan perawan
kehilangan mahkota
Direnggut srigala di atas srigala
Durjana berkedok kemanusiaan
Di sini aku terbaring
Diantara tengkorak-tengkorak suci
Menatap dunia dengan kehampaan
Mengharap sang bayu
Menembus ruang dan waktu
Menyampaikan berita…
Tentang kematian
Tentang penindasan
Tentang penyiksaan
Tentang perkosaan
Tentang kezhaliman
Tentang….tentang….tentang…..
Disini aku terbaring
Bermandi darah kepasrahan
Kulihat dan kudengar
Di atas pentas pembantaian
Ada singa bersenjata dendam terbiar
Mengoyak….
merobek…….
memangsa kelemahan
Ada srigala mengaku domba
Ada angkara teriakan persaudaraan
Ada kebencian teiakan cinta
Ada penjara teriakan kemerdekaan
Ada pembantaian teriakan kemanusiaan
Di sini aku terbaring…
Entah sampai kapan aku terbaring
Dan tetap terbaring……
ayahanda ali akbar bin ahmad
dalam buku 10 puisi pilihan