Dalil atas keberadaan Allah Taala dan hikmah penciptaan Hamba.


Pertanyaan : Apa dalil yang menunjukkan keberadaan Allah taala? Dan apa hikmah dari penciptaan manusia?

Jawaban : Adapun tentang Dalil yang menunjukkan akan keberadaan Allah Taala, maka ia sangatlah jelas bagi siapa saja yang memperhatikannya. Dan tidak butuh pada bahasan panjang ataupun perenungan yang lama.


Kalau kita perhatikan dalil dalil tersebut,kita akan dapati bahwa semua dalil tersebut terbagi menjadi 3 bagian : 

1. Dalil fitrah

2. Dalil kenyataan.

3. Dalil syariat.

Adapun dalil fitrah, seluruh manusia pasti merasakan dalam dirinya bahwa ia memiliki tuhan dan pencipta, dan ia akan merasa sangat butuh pada Tuhan tersebut.


Apabila ia tertimpa keadaan yang sangat genting, maka tangan dan matanya serta hatinya akan mengarah ke atas langit, meminta pertolongan pada Rabbnya.

 قال تعالى : فأقم وجهك للدين حنيفا فطرة الله التي فطر الناس عليها.

Allah Taala berfirman : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. (QS. Ar Rum 30)


Adapun dalil hissiyah, diantaranya :

Adanya kejadian di sekitaran kita.

Itu karena alam disekitar kita ini tentu tak terlepas dari banyak kejadian. Salah satunya adalah kejadian awal penciptaan.

Segala sesuatu, baik itu pohon, batu, manusia, tanah, langit, lautan, maupun sungai sungai.

Kalau mau disebutkan, akan sangat banyak.

Siapa kiranya yang mengadakan semua itu? Lalu mengaturnya, memberinya apa yang baik, serta membuatnya tetap ada sampai hari ini?.

Maka jawabannya : antara semua itu ada begitu saja tanpa ada sebab sehingga tidak ada satupun yang tahu bagaimana segala sesuatu tersebut bisa ada.

Atau semua itu ada dengan cari mereka mengadakan diri mereka sendiri lalu mengaturnya sendiri.


Atau, disana ada Dzat yang membuatnya ada, atau ada pencipta yang menciptakannya.

Ketika kita lihat tiga kemungkinan di atas, kita dapati bahwa mustahil sekali poin no 1 dan 2 itu terjadi.

Apabila yang pertama dan kedua tidak mungkin dan mustahil terjadi, maka kemungkinan ketigalah yang paling benar dan paling masuk akal.

Yaitu: adanya pencipta yang menciptakannya. Ialah Allah Taala.

Ialah Dzat yang memberikan segala sesuatu apa apa yang mereka butuhkan, dan ia pula yang membuat sesuatu tersebut tetap ada.

Inilah inti dari apa yang disebutkan Allah taala dalam firman-nya :

  أم خُلِقوا من غير شيء أم هم الخالقون
أم خلقوا السماوات والأرض بل لا يوقنون.

Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (QS. Ath Thur 35-36)

Adapun dalil dari syariat, bisa kita lihat dari adanya syariat ini.

قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله :
جميع الشرائع دالة على وجود الخالق، وعلى كمال علمه وحكمته ورحمته. 
لأن هذه الشرائع لابد لها من مُشرّع.
 والمشرّع هو الله عز وجل. (شرح العقيدة السفارينية)

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah: seluruh syariat yang ada ini, menunjukkan tentang keberadaan sang pencipta. Dan juga menunjukkan tentang kesempurnaan ilmu, kebijaksanaan serta Rahmat sang pencipta tersebut. Karena syariat ini haruslah ada pembuatnya. Dan pembuat syariat ini adalah Allah azza wajalla (Syarah aqidah Saffariniyah)

Adapun pertanyaan kenapa Allah menciptakan kita?

Maka jawabannya : Allah menciptakan kita agar kita mengibadatiNya, mensyukuriNya, mengingatNya, serta menegakkan semua apa yang diperintahNya.

Dan itu semua setelah dijelaskan caranya kepada semua orang.

 قال تعالى: وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون.

Allah Taala berfirman : Tidaklah aku ciptakan Jin dan Manusia, melainkan untuk beribadah kepadaku (QS Adz Dzariyat 56)

Sumber : islamqa fatwa no. 26745

Post a Comment

0 Comments