MENGAMBIL SEDIKIT HIKMAH DARI UJIAN DAKWAH

Hari berlalu...
Dari dahulu ketika dakwah Tauhid bermula, hingga hari ini, hari esok dan hari hari mendatang. Penentangan dan penolakan atas dakwah tidak terelakkan.

Namun dakwah tidak boleh berhenti
Ambil hikmah dan pelajaran dari qadar yang berlalu dan sedang dijalani.
Semua memberi pelajaran bagi kita akan arti penting Ilmu dalam berdakwah...demikian pula kesabaran dan do'a.
Ditengah berita dunia yang sembrawutan ini, semoga kita terhindar dari fitnah dan berusaha menghindari fitnah apalagi menjadi penyebar fitnah.
Ingatlah bahwa kekasaran, kekerasan itu tidaklah mendatangkan kecuali keburukan.
Ketergesaan hanya menimbulkan penyesalan
Namun kelemahan dan ketakutan menyampaikan yang Haq hanyalah menjadikan kita bagai bunglon yang selalu berubah warna.
Tetap semangat dalam Dakwah dan membantu sesama.
Jangan kehati hatian menjadikan kita hidup penuh kecurigaan dan terkurung dalam su'uzhon.
Berdo'a semoga ALLAH mengistiqamahkan kita dalam ISLAM DAN SUNNAH.

Saudaraku
Sungguh di dunia yang sembrawutan ini masih ada keindahan dari mereka yang berdakwah kepada Tauhid dan Ittiba' yang berhias dengan Adab dan Akhlak.
Berbekal Hikmah yang wujud dalam ilmu,kesabaran dan kelembutan.

Saudaraku...
Sesungguhnya Dakwah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam upaya perbaikan umat.
Namun dakwah pun wajib memiliki bekal.Dan diantara bekal itu adalah HIKMAH

Hikmah merupakan salah satu syarat utama bagi menjalankan dakwah selain Mauizhah Hasanah dan Diskusi Ilmiah.

Hikmah sendiri meliputi 3 kondisi
1) AL Ilmu
 2) Al Hilmu (kelembutan) dan,
 3)Al Anah (kesabaran)

1) Ilmu meliputi:

a) Berilmu tentang yang disampaikan
i) Berilmu tentang dalil
- Benar dalam berdalil
- Benar memahami dalil
- Benar mengamalkan dalil.

ii) Berilmu terhadap kondisi /tingkatan orang yang didakwahi.

iii) Berilmu waktu dan kondisi berdakwah

iv) Berilmu cara menyampaikan dakwah

v) Berilmi tentang mashlahah dan mafsadah
 
vi) Berilmu tentang perkara yang patut dicegah pada waktunya atau ditunda.

vii) Dapat memilih antara 2 kebaikan, mana yang paling baik

viii) Dapat milih antara dua keburukan mana yang paling buruk untuk dihindari.

ix) Mengetahui dan menyadari batasan diri hingga siap dan tidak malu mengatakan *SAYA TIDAK TAHU*

2) Al Hilmu ( Kelembutan)
- Kelembutan tidak pula menghalangi diri memberi peringatan atas bahaya syirik, bid'ah dan khurafat.
- Kelembutan tidak menghalangi dakwah kepada Tauhid dan Sunnah.
- Kelembutan tidaklah bermakna mencampur aduk hak dan batil.
- Kelembutan selalu memerima perbedaan ijtihadiyah
- Kelembutan terwujud dalam kesabaran, ketawadhuan dan kerelaan memaafkan.
-Kelembutan berhias dengan Akhlak Mulia.
-Kelembutan dapat menahan diri dari sikap *pengkafiran* berhati hati dalam *pembid'ahan* tidak kasar yang beriring pelaknatan.

3) Al Anah ( Sabar)
-Karena tingkat akal mad'u berbeda
- Karena waktu dan tempat ketika dakwah berbeda
- Sabar tidak berarti menerima saja apa yang terjadi.Namun berusaha semaksimal mungkin mengambil hikmah dan memperbaiki keadaan.
- Sabar selalu rela memaafkan dan mengakui kesalahan.

Semoga kita menjadi bagian keindahan itu.Aamiin.

Post a Comment

0 Comments