HARI INI SEJARAH KEMUDIAN.


Iya, kelak kita akan cerita ke anak cucu kita tentang hari ini. Tentang pandemi yang mendunia, tentang pembatasan jarak fisik yang terasa, tentang karantina wilayah yang di terapkan, dan juga tentang bagaimana kita pada hari hari ini.


Kelak, ada banyak pilihan cerita kita yang dapat kita ceritakan pada mereka, entah kita berucap "nak, kau lihat deretan buku di rak itu? Semua tuntas ayah baca di waktu tak ada manusia yang bebas keluar rumah" atau "nak, kau tahu? Pandemi saat itu menjadikan ayah hafal arbainnya imam Annawawi, hafal 2 juz Alquran, dan menulis selusin catatan kajian"



Benarlah, hari hari ini akan berlalu. Wabah ini dengan izin Allah akan terangkat, dan nantinya tinggal cerita kita pada anak cucu kita, atau bahkan untuk kita sendiri, tentang hari hari kita di masa ini.



Maka, rangkailah cerita baik, agar nantinya kita tak sungkan bercerita. Buatlah sejarah yang baik, agar nantinya kita tak memendam sesal pada waktu, mengapa ia berlalu tanpa tau kemana arah yang di tuju.



Atau, mungkin kita ingin bercerita sederhana kelak, "aku, pahlawan rebahan untuk keamanan, marathon drama, menghabiskan giga-giga, demi Indonesia" kemudian, kita tergelak. Menertawakan diri sendiri.