BAGAIMANA PENGARUH MAKANAN PADA KUALITAS HAFALAN?

(faedah tanya jawab syaikh al ushaimi -hafidzahullah-)

❓Pertanyaan : disebutkan bahwa makanan memiliki pengaruh pada kualiatas hafalan, bagaimana itu bisa terjadi ?

📑Jawaban ; jawaban atas pertanyaan ini sejatinya butuh pada pembahasan yang panjang, akan tetapi disana ada qaidah yang berkaitan tentang jenis jenis makanan yang menjelaskan apa yang penanya tanyakan. diantara qaidah yang menjelaskan itu adalah :
من كثر أكله ضعف حفظه
siapa yang banyak makannya lemahlah hafalannya

mengapa begitu ? itu dikarenakan, perut ketika merasa kekenyangan, berarti lambung sedang penuh dengan sesuatu yang basah (akibat banyaknya makanan yang terus dicerna) dan lembabnya lambung menyebakna kinerja akal terganggu, oleh karenanya sering kita dapatkan orang orang yang banyak makan lalu kekenyangan, ia seperti orang linglung akibat rasa kenyang yang ia rasakan. maka dengan ini kita dapat menyimpulkan bahwa banyak makan (berlebihan) merupakan salah satu penyebab melemahnya semangat bergerak secara umum dan melemahkan semangat belajar secara khusus.

oleh karena itu salah seorang salaf mengatakan, kemungkinan beliau adalah   .....* ibnu jarh (yang benar adalah perkataan imam Muhammad bin idris asy syafi"i sebagaimana yang disebutkan oleh al baihaqi dalam manaqib syafii nya,- pent) :
ما افلح سمين قط الا أن يكون محمد بن حسن الشيباني
tidak ada orang gemuk yang paling beruntung (dalam ilmu,-pent) kecuali muhammad bin hasan asy syaibany

Beliau ini keluar dari mayoritas orang orang gemuk, walaupun tak dapat kita katakn semua orang gemuk malas. kita juga banyak dapatkan orang orang yang badannya besar/gemuk, mereka juga besar dengan ilmu mereka. maksud kita bukan pada permasalah gemuk tidaknya seseorang, tapi begitulah kerja lambung ketika dia terasa lembab akibat banyaknya makanan yang dicerna itu menyebabkan kinerja akalnya menurun.

Terkadang, jenis makanan yang dimakan berpengaruh pada kualitas hafalan dan pemahaman, misalnya makanan makanan yang memiliki rasa manis dapat menguatkan hafalan dan ketajaman pemahaman. mengapa bisa begitu ? sebuah studi kedokteran modern tealh melakukan uji coba pada makanan manis, ternyata makanan makanan manis dapat meningkatkan hormon (yang saya tidak tau istilahnya,-pent) sehingga menjadikan badan terasa lebih segar dan bersemangat. hasilnya,ketika badan bersemangat dan mood terasa baik maka semangat menghafal akan bertambah sebagaimana semangat dalam berkegiatan juga bertambah.

Sebaliknya, makanan makanan yang memiliki rasa pahit dan asam dapat mengurangi dan melemahkan kinerja akal dalam menghafal dan memahami. ini baru dalam satu permasalahan.

Sebagian menyebutkan beberapa contoh makanan yang baik dikonsumsi untuk menguatkan hafalan, seperti misalnya zabiib atau kismis, itu dikarenakan adanya rasa manis pada kismis tersebut, dan ini merupakan fakta yang benar.

Akan tetapi, makanan makanan ini, yang memiliki rasa manis ini, akan menjadi penunjang dalam kekuatan kinerja akal dalam menghafal dan memahami jika dikonsumsi dengan kadar yang benar sehingga tidak menimbulkan efek efek buruk lainya dari gula darah misalnya. Jangan menjadi orang yang terlalu lugu dalam memahami sesuatu, misalkan ia baru mengetahui bahwa ternyata kismis dapat membantu menguatkan hafalan, lalu ia makan 100 gram dalam sehari, ini merupakan bentuk kejahilan dalam memahami sesuatu, karena bukannya dapat sesuatu yang baik, malah menyebakan timbulnya penyakit.jadi, konsumsilah makanan makan ini dengan kadar yang standar dan benar, dan selingi dengan makanan makanan lain yang mengisi perut.

Maka pada akhirnya, seorang thalibul ilmi hendaknya memperhatikan masalah makanan dan gizi yang ia konsumsi, apa sudah benar dan sesuai kadarnya apa tidak. namun di balik semua itu, sebenarnya tak ada makanan yang pasti dapat menunjang kinerja akal dalam menghafal dan memahami, sebagaimana yang dikatakan oleh imam abu abdillah Muhammad bin ismail al bukhari ketika ditanya apa makanan terbaik untuk menguatkan dan mempermudah hafalan ? beliau menjawab :
  لا أجد أجد مثل تقوى الله وادمام النظر الى الكتب
saya tidak dapatkan yang terbaik selain bertaqwa kepada ALLAH dan senantisa melihat dan memuthalaah kitab kitab
makanan makanan hanyalah penunjang, inti dari kualitas hafalan adalah ketika seseorang menguatkan taqwanya kepada ALLAH. dan merutinkan melihat serta membaca kitab kitab, memurojaahnya, memutholaahnya. ini semua yang pastinya akan  membnatu seseorang dalam menghafal dan memahami ilmu ilmu yang ada. sebagaimana firman ALLAH yang juga merupakan janjiNya :
واتقوا الله ويعلمكم الله
bertaqwalah kepada ALLAH niscaya ALLAH akan berikan ilmu pada kalian.

wallahu a'lam, washallallahu ala nabiyyina muhammad, semoga bermanfaat.
----------------

selesai diterjemahkan pada malam 11 muharram 1440 oleh Abu Hatim Huzaifah Ali Akbar 
*yang ingin melihat aslinya klik disini

Post a Comment

0 Comments