BUKAN BUAH TANGAN BIASA -1-

Dinginnya batu sudah mulai tersisa dibelakang sana , bersama dengan putaran roda mobil yang kian melaju. daurah syariyyah dan akhlaqiyyah (kalau boleh kami menyebut begitu) baru pun usai. Ada banyak pelajaran yang kami dapat selama seminggu bersama hangatnya ilmu. walau kadang dinginnya mlaang membuat kaki ini sering melayang.

Kami tak ingin berlebihan dalam bercerita. kami juga tak ingin berlebihan dalam berkata. namun cerita indah di kota batu, kami rasa layak untuk dijadikan sebuah tulisan , hingga di kemudain hari, dan itu harapan kami, kami bisa kembali membuka catatan ini untuk kami baca dan renungi..dan semoga catatan ini juga bermanfaat bagi setiap rekan yang singgah di sini. di kumpulan tulisan fakir yang pada ilmu masih terus haus dan semoga selalu haus dan tak pernah merasa puas.

Jadi ? dari mana baiknya kami memulai ?
apa dari tangis haru jemputan perpisahan ?
atau dari balik tawa penguat kebersamaan ?

baiklah, mari kita biarkan kepala ini mengalir dengan sendirinya, tak tahu mana prolog , mana isi, mana pula selingan yang hanya sebagai nutrisi.

Rekan tahu ? apa yang paling nikmat didunia ini ? atau dimana tempat paling chill dan nyaman di dunia ini ?

kami tak meminta rekan menjawab, kami hanya pinta rekan membaca nikmat itu versi kami. siapa tahu sama dengan rekan, dan kapan hari kita bisa duduk sebelahan..entah di satu kajian, atau di sebuah pelaminan (eh..).

bolehkan kami kutip perkataan salaf kita ? seorang dari mereka berkata :

لو يعلم الملوك و أبناء الملوك ما نحن فيه لازلنا عليه بالسيف.

"seandainya para raja dan anak anak mereka tahu apa yanga ada apada kami (dari kenikmatan) niscaya mereka akan memenggal kepala kami dengana pedang (untuk merebut kenikmatan itu"

dan rekan tahu ? apa kenikmatan versi mereka ?

tak usahlah rekan berteriak dan menjawab dalam hati, toh nikmat mereka tak lagi menjadi rahasia.

dan begitupun dengan apa yang kami dapatkan di perjalanan kami, kami sempat singgah di kota wisata batu, kota ynag memiliki segudang tempat untuk menjadi rangkaina cerita indah pariwisata. Kami juga semapt mampir di kota banjarmasin di kalimantan selatan, semua perpindahan yang kami jalani selalu saja membawa kami pada satu kesimpulan "bahwa perajalan terindah , ialah perajalan yang dibarengi denagn ilmu. ditemani denagn akhlaq, dan dihiasi dengan nasehat."

sepagi di batu. dari jendela kamar 149
siang yang dingin
Di Batu.
kami benar beanr menikmati dinginnya alam dalam menyapa, tak pernah kami merasa takut akan dingin, karena melihat guru guru berkumpul sudah menajadi selimut hati bagi kami.

baik, kala itu ada banyak yang menajdi sorotan kami. dari kisah para guru di medan dakwah hingga pada juang seorang murid  dalam memikul amanah. kmai akan catatkan disini yang benar benar membekas di ingatan kami .

1. Syaikh ziyad al abbadi dalam sesi pembukaan daurah langsung memberikan nasehat emas terkait dengan pribadi seorang da'i.(bisa dilihat di sini ). dalam tuturan beliau.beliau menagatakan satu perkataan yang dapat kami simpulkan seabgai peringatan bagi segeanp penuntut ilmu dan para pengajarnya serta orang orang yang terjun langsung dalm medan dakwah terhadap permasalah hati, karena betapa banyaknya dakwah yang tumbang dikarenakan adanya penyakit pada individu aktivisnya.

2.seperti yang kami tulis diatas, kalau saja boleh kami menyebut daurah itu sebagai presentasi garatis kuliah adab dan akhlak orang berilmu. mak itu sangat lah pantas. dalam satu pesan singkat yang kami daptkan dari salah seorang asatidz yang ikut bersama kedua tamu menuju kediaman sementara mereka. beliau menyampaikan ;

Dari semenjak pertama sampai di tempat Daurah, Syaikh Ali Hasan al-Halaby hafizhahullah Qaddarallah wa masya’a fa’ala diberikan rasa sakit kaki sebelah kanan yang bermuara dari bagian punggungnya akibat salah perawatan ketika di Yordania. 
Dan pada hari yang kedua pun Syaikh hafizhahullah terjatuh dari tangga yang ada di kamar hotel beliau. Sambil tertatih tatih beliau masih mengisi kajian yang diselenggarakan oleh Al-Iman TV di Daurah Syar’iyyah fi Masail as-Shohihah wal Manhajiyyah ke 20 di Kota Batu Malang. Beliau hafizhahullah masih tetap bersemangat dalam mengajarkan ilmu meski beliau sakit.
Syaikh Ziyad al-‘Abadi hafizhahullah yang menjadi pengajar ke dua di daurah tersebut ketika bertemu dengan tim perawat Syaikh Ali hafizhahullah mengatakan, “Antum, ahsannya merawat Syaikh Ali dulu, kalau ana inSya Allah meskipun ada rasa sakit dan capek tapi yang terpenting Syaikh Ali dirawat terlebih dahulu” Beliau hafizhahullah mendahulukan kepentingan Syaikh Ali hafizhahullah dibandingkan diri beliau sendiri. 
Syaikh Ziyad al-‘Abad hafizhahullah meyakini bahwa Syaikh Ali Hafizhahullah lebih berhak untuk diberikan prioritas, karena usia dan ilmu lebih senior daripada beliau. 
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
 الْبَرَكَةُ مَعَ أَكَابِرِكُمْ
 Keberkahan itu bersama orang-orang tua kalian.
(Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, Ash-Shahihah: 1778]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ شَرَفَ كَبِيرِنَا
“Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi orang muda diantara kami, dan tidak mengetahui kemuliaan orang-orang yang tua diantara kami” (HR. At-Tirmidzi no. 1920 dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan Syaikh Al-Albani rahimahullah )
maka kita lihat bagaimana akhlak seorang murid memperlakukan gurunya, karean belaiu tahu "tidak sempurna iman seseorang yang tidak mengetahui hak orang yang beriknu diantar kaum muslimin."

3. satu lagi, bentuk akhlaq dan ketawudhuan ahli ilmu, cerita ini kami daptkan dari salah seorang ustadz yang bertugas menjadi panitia pengantaran syekh, beliu bertutur dalam pesan beliau yang kami dapatkan via WA :

Saat malam setelah selesai daurah, keduanya Syaikh Ziyad al-‘Abad berdialog bersama Syaikh Ali Hasan al-Halaby hafizhahullah, dan Syaikh Ziyad hafizhahullah bertanya tentang apa saja yang beliau jawab dari pertanyaan para asatidz peserta daurah. Bentuk ketawadhu’an beliau hafizhahullah masih bertanya dan ta’qid kepada Syaikh Ali Hasan al-Halaby hafizhahullah. Meskipun Syaikh Ali Hasan al-Halaby hafizhahullah merasa kesakitan ketika dipijat oleh tim perawatnya, namun beliau tetap berusaha menjawab apa yang ditanyakan oleh Syaikh Ziyad hafizhahullah.

4.Syaikh ali bin hasan al halabi berkata "kebenaran itu berat, jangan lagi kau tambah beratnya dengan berat perkataan dan akhlaqmu". betapa banyak dari rekan rekan kita yang menolak secara terang terangan dakwah yang haq bukan karena isi dari apa yang diajak. melainkan ia menolak cara penyampaian yang sampai kepada ia.

maka hendaklah kita selalu meamperhatikan kesinambungan antara ilmu dan amal.karena aoalah guna kebenaran yang kita miliki namun tak dapat menarik orang agar ikut bersama kita menikmati.(lihat msalah ini disini).

Dan begitulah, banyak sekali faedah ilmu dan akhlaq yang kami dapatkan selama berada diantara mereka.sungguh kenikmatan hanyalah dari ALLAH.

----------------
Oleh oleh kami baru sampai setengah belum sepenuhnya..yang lain mash dalam proses. semoga kami bisa berbagi secepatnya..sebelum sensasi nikmat itu hilang dibawa waktu.[JE]

disalin ulang dari google keep dengan banyak penambahan oleh abu hatim. pekanbaru.

Post a Comment

0 Comments