MENJEJAK SEJARAH

Kau tahu ? Sejarah tak pernah kompromi dalam bercerita, jika hidupmu hebat maka hebat pula sejarah dalam berkisah. begitupun sebaliknya, engkau buruk maka buruk pula ia berkisah.

Ada faedah paling berkesan dari Syaikh Ziyad Al Abbadi diakhir pembahasan kitab "dhowabit jarh wat ta'dil". kami tuliskan disini dan bukan merupakan tulisan kami. tulisan dibawah merupakan tulisan uztadzuna abu fairuz -hafidzahullah- dengan sedikit penambahan .
------------------------

PELAJARAN YANG BERKESAN

Pelajaran paling berharga setelah mempelajari ilmu “jarh dan ta’dil” yang intinya adalah...bagaimana para perawi hadis terdahulu ada yang mendapatkan pujian ulama setinggi langit semisal”tisqah, tsabt, hujjah, amirul mukminin fil hadis dan semacamnya...

Sebaliknya ada pula para perawi hadis yang mendapatkan celaan jelek direndahkan dengan serendah-rendahnya, seperti lafaz” dhaif, kazzab(pendusta) dajjal...dan semacamnya..

Maka ambillah pelajaran untuk dirimu kelak, apakah ketika hidup dan setelah wafat, dirimu kan menuai pujian manusia dengan kebaikanmu, dan kontribusimu untuk manusia dan orang banyak, dengan sebutan” orang jujur, dermawan, pahawan, orang alim, orang zuhud dan ahli ibadah, pemurah dan rela berkorban” dan semacamnya..

Atau dikalungkan dilehermu rantai celaan dan umpatan manusia dikala kau hidup atau setelah matimu dengan ucapan mereka” pendusta bin penipu, perampok bin pencuri, pecundag bin pengkhiat, koruptor bin manipulator, pengkhianat...dan semacamnya.

Zaman tak kan pernah basa-basi terhadapmu, ia kan menilaimu apa adanya, ukirlah sejarahmu di prasasti emas yang bernilai, bukan dalam lembaran hitam yang dicampakkan sejarah dalam kumuhnya lubang sampah dan tempat pembuangan.

Hilangkan segala tendensi dan kepentingan dirimu, tak perlu mencari tenar dan populer, sebarkan kebaikan meski dirimu tak dikenal, cintai Allah segenap kemampuanmu, bila Allah mencintaimu...pastikan bahwa manusia kan memberikan cintanya yang tulus padamu...

*nasehat yang sangat berkesan dari Syeikh Ziyad Al Abbadi-hafizahullah-“

---------------------------

Dan begitulah adanya, tindak tanduk kita kini, merupakan goresan sejarah kemudian, terserah kita, hendak mengukir prasasti emas atau menulis tinta hitam dalam lembar yang kelam.

Tak terlihat dan terbuang.

Batu, Malang 24 Syawwal 1440/28 Juni 2019

Post a Comment

2 Comments

  1. Terima kasih atas nasehatnya..semoga Allah mudahkan segala urusan ustad..kapan ke perawang stad ? Abah mau ketemu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaikumussalam warahamatullah. waiyyakum. terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. insyaAllah, dalam wantu dekat ana ke perawang. oh ya, antum ndak sebut siapa antum nih, hehehe. barakallahu fiikum

      Delete