AGAR RINDU JELAS KEMANA

.
Ramadan. allahumma ballighna ramadhan.

Tulisan ini saya mulai dengan satu kata yg sebentar lagi akan datang menghampiri, silahkan kamu lihat kata pertama dalam dari tulisan ini ! demikian, bukan lagi kata asing di telinga kita,satu ramadhan berlalu timbul lagi ramadhan yg lainnya. Belum lagi habis cerita Ramadan tahun lalu..kin,ia kembali berjalan kemar, ke hidup kita.

Sebelumnya,saya ingin berbagi bersama kamu. Iya, kamu yang tengah menanti ketukan palu pada sidang isbat nanti.saat observatium dunia mengarahkan teropongnya (atau apalah namanya itu)ke ufuk barat,sambil menanti sang mentari turun bersembunyi hingga muncul si ‘dia’ yg mebuat gema TOA masjid serempak berkata “malam ini akan dilaksanakan sholat tarawih berjama’ah’’. Duuh….Ya Allah sampaikanlah.

Apa kamu tahu tentang Ramadan ? Bulan dimana seluruh kaum muslimin dunia menahan haus dan dahaga, bulan dimana sorenya menjadi ajang isyraf jama’i, bulan yg amalan di dalam nya dilipat gandakan tiada tara. Itukah? Hanya itu saja ? lalu apa yang menjadikan mu rindu pada ramadan ?

Tulisan kita akan berbicara tentang rindu, tentang rindu terhadap satu yang ditunggu, dan ini yg akan saya bagi..semoga saja setelah membacanya rindumu tau kemana ia harus menuju.

Ramadan, bulan ampunan.

Siapalah yg tak tau dengan ini ? mungkin sudah bosan telinga ini mendengar…sudah jenuh mata ini membaca,tapi begitulah adanya. Ramdan memang di persiapkan untuk menjadi ladang terbuka atas pengampunan Rabbuna, namun yg mesti kita ingat, ampunan Allah lebih dari sekedar hanya dibulan ramadhan, ampunannya tersebar di setiap bulan,disetiap minggu,disetaip jam,bahkan disetiap detik. Maka salah jika kita hanya menunggu bulan Ramadan.

Tak masalah sebenarnya, jika kita tetap menggkhususukan bahasan ini,melihat betapa seringnya ia kita dengar dan baca. Dimulai dari hadist Nabi shalallahu alaihi wasallam yg berbicara tentang pemgampunan dari rabbul ‘alamin di ramadhan.beliau bersabda:


جَاءَنِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ :بُعْدًا لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْلَهُ


“Jibril telah datang padaku dan berkata : celaka bagi mereka yang mendapati bulan ramadhan namun tak mendapatkan ampunan setelah keluar darinya”


Banyak sekali ampunan pada bulan yg mulia ini , dari sedekah didalamnya yg berbuah ampunan, sholat tarawih berjama’ah bersama imam yg berhadiah ampunan,serta puasa di siangnya yg berbalas ampunan.


Maka.ketika kita tahu ramadhan merupakan bulan penuh ampunan,terbentuklah satu tujuan rindu dari panjangnya rindu kita terhadap Ramadhan.lalu bagaimana agar kelak ketika ramdhan tiba kita benar benar meraih dan berjumpa terhadap apa yg kita rindukan ? silahkan baca penjelasan syaikh Saad bin Said Al Hajri di www.almanhaj.or.id.

Ramadan, bulan amalan.


Tak syak lagi bahwa bulan ramadhan merupakan bulan amalan,dimana didalamnya balasan dari amalan akan di lipat gandakan sebagaimana sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,-yang artinya..


“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)


Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 271)


Begitulah,Ramadhan sejatinya memang bulan amalan,bulan dimana kita akan bermain dalam lingkup keshalehan. Sedekah didalamnya menjadi berlipat ganda,lupakah kita bahwa Rasulullah shalallahu alaiahi wasallam semakin meningkat kedermawanan belaiu saat ramadhan ? lupakah kita bahwa sholat malam didalamnya dilipat gandakan pahalanya seakan shalat semalam suntuk ? maka merindulah engkau wahai orang orang yg menginginkan pelipat gandaan pahala dibulan ramadhan !

Lailatul qadar, satu malam di ramadan.

Malam seribu bulan,seperti yg telah disebut...ramadhan merupaakan bulan dengan pahala amalan yg berlipat..maka tak mungin kita sisi kan lailatul qadr.,malam yg beramal padannya dengan niat ikhlas dan mengharap pahala dari allah akan sama dengan pahala beramal seribu bulan.malam yg menjadi terbaik dari 365 malam dalam setahun,itu berada pada bulan ramadhan.


يْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).

Maksudnya adalah ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah di seribu bulan lamanya.

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menyatakan, “Amalan yang dilakukan di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada amalan yang dilakukan di seribu bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar. Itulah yang membuat akal dan pikiran menjadi tercengang. Sungguh menakjubkan, Allah memberi karunia pada umat yang lemah bisa beribadah dengan nilai seperti itu. Amalan di malam tersebut sama dan melebihi ibadah pada seribu bulan. Lihatlah, umur manusia seakan-akan dibuat begitu lama hingga delapan puluh tahunan.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 977)

satu lagi,bahan yg patut menjadi tujuan rindumu.catat dan garis bawahi !!

SUDAH SIAP MELABUHKAN RINDU ?

Memang tak banyak yg bisa tertulis disini. Ada baiknya kita kembali membuka lemabara kita para ulama yg akan menjelaskan baaanyak keutamaan dalam bulan ramdahan..hingga rasa rindu itu semkin yakin untuk bertemu,karena bulan ramdahan bukan hanya tenatng semaraknya kuliner di sepanjang jalan,bukan tentang baju baru yg akan terkena saat gema takbir mengangkasa, ia lebih dari itu...jauuuuh lebih indah dari itu semua..

Lantunan ayat ayat Allah yg dibaca tanpa henti akan terdengar,ratusan dermawan yg akan berbagi juga semakin menjadi,akku akan berlomba,dan lawanku adlah kamu,mereka dan kita semua..tapi jnagan hnay kau rindukan ramadhan dengan segala keutmaanya hingga lupa ada 11 bulan yg harus diisi dengan apa yg kita isi pada ramadhan..karena hakikat berkata "jangan jadi hamba ramadhan tapi jadilah hamba allah"

Detik detik menuju hari itu kian bergerak mundur,siapkah kita memperjuangkan segala apa yg telah lama dirindukan ? ALLAHUMMA BALLIGHNA RAMADHAN..

Abu Hatim Huzaifah Ali Akbar di Jakarta,19 sya'ban 1439.

Beberapa tulisan kami seputar Ramadan ;