CUKUP SEDERHANA..
Sebuah instansi pemerintahan yg dikenal jujur dan
bersih...berjalan lancar bertahun-tahun tanpa ada tindak kecurangan...tetiba
dalam satu kesempatan...seorang pegawai mendapat satu masalah yg datang
padanya... masalah itu cukup pelik,demi melancarkan jalannya proses yg ada si
pegawai meminta pada yg bersangkutan dana berlebih diluar ketentuan
(baca:suap)...alasan si pegawai..."ini demi melancarkan proses...saya
hanya ingin agar instansi tetap baik dan tak dikira tidak bisa menyelesaikan satu masalah...ini kan baik buat
instansi ini.."....maka,teruslah begitu hingga berlalu waktu dan tersiar
bahwa instansi tersebut tak akan berjalan tanpa ada kelebihan...jadilah ia
sebuah kebiasaan tak tabu di mata pegawai instansi pemerintah itu.
Nama dan kredibilitas instansi pemerintah
tersebut hancur dan keruh akibat ulah satu pegawai yg katanya ingin kebaikan
buat tempat tersebut..ketika seorang ingin merubah dan mengembalikan citra
instansi tersebut pada asal yg jujur dan bersih...maka pantaslah ia akan
dimusuhi yg lain sebab ulah terkait sudah jadi hal biasa selama waktu yg lama
setelah pegawai tak baik tersebut melakukan nya....
Lalu harus bagaimana...apakah harus diam dalam
kecurangan...atau harus dirubah ke asal walau dimusuhi dan benci ???
Yap….kalimat kalimat diatas meruapakan sebuah
analogi sederhana tentang bagaimana seorang penyeru kepada kemurnian pasti akan
dijauhi dan di benci..saat allah subahanahu wata’ala menngutus nabinya adam
alaihi salam dengan misi tauhid …lalu berlalu lah masa antara Nabi Adam hingga
rasul pertama Nuh alaihi salam..masa ini merupakan masa masa tauhid…manusia
berada dalam fitrahnya ,,mengesakan allah azza wajalla dan tidak mensekutukan
Nya dengan sesuatu apapun, maka kita lihat bagaimana kesyirrikan itu mulai
merebah pada anak cucu adam… :
- Awalnya, sejak Nabi adam sampai Nabi Nuh berjarak 10 generasi (ingat umur mereka dahulu bisa mencapai 900 tahun), selama ini mereka semuanya berada di atas tauhid dan tidak menyekutukan Allah sama sekali, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu-.
- Kemudian dari Kaum Nabi Nuh ada orang-orang shalih yang rajin ibadah dan bermanfaat bagi masyarakat serta dicintai kaumnya
- Ketika orang-orang shalih ini meninggal, mereka sangat sedih dan merasa kehilangan sekali
- Di sinilah setan melihat celah, setan membisiki mereka agar membuat semacam patung untuk mengenang mereka dan saat itu mereka tidak menyembah patung tersebut, hanya sebagai pengingat kenangan dengan melihat patung mereka akan semangat lagi dalam mengerjakam suatu amalan
- Kemudian datang generasi setelahnya, setan membisiki secara perlahan, bahwa patung tersebut keramat dan harus dihormati dan diperlakukan istimewa serta punya kekuatan tertentu
- Kemudian generasi berganti dan setan membisiki bahwa patung tersebut harus disembah, akhirnya patung-patung orang shalih tersebut disembah. Kisah dijelaskan pula oleh Ibnu Abbas.
LIHAT
!!! bagaimana setan mengelabui umat
manusia dengan sesuatu yg dihiasi dengan kebaikan…saat orang orang shaleh (Nama-nama
orang shalih tersebut disebutkan dalam Al-Quran yaitu wadd, suwwa’,
yaghuts, ya’uq dan nasr) tersebut di
buat gambarnya hingga patungnya dengan tujuan hanya untuk pengigat dalam satu
ibadah..lalu berubah menjadi objek dalam suatu ibadah.
Dan
kita tahu…betapa sulitnya dakwah nabi nuh alaihi salam..ketika beliau ingin
mengembalikan agama ini pada asalnya, menajadi murni..silahkan baca surah nuh
pada juz 29 dari Alquran..kita akan dapati sebuah perjuangan berat seorang nabi
nuuh dalam misi pemurnian aqidah ummatnya.
Lalu
mari kita lihat juga fenomena hal baru dalam agama..satu dua amalan yg tak
pernah ada dalilnya dari nabi..dan nabipun tak ada alasan dan udzur beliau
untuk tidak mengerjakan amalan tersebut..,malah kini semakin merebak…semakin membanyak..
Apakah
ini akan terus dibiarkan ?? atau kita ingin kembalikan ia pada kemurnian ajaran
baginda shalallhu alaihi wasllam ??
LI
NATAFAKKAR !!!
0 Comments