APA PRIORITAS MU ?

Bimillah wal hamdulillah...
Saudara...!!!
Kita banyak takut pada sesuatu yg sebenarnya sudah dipastikan untuk kita...
Kita lebih khawatir pada sesuatu yg tidak pasti dibanding khawatir pada sesuatu yg pasti..

Mari kita lihat diri kita ? Apa yg lebih banyak kita persiapkan? Apakah sesuatu untuk menyambut hari dimana tak berguna lagi harta dan keturunan ..atau bahkan kita lebih mempersiapkan lada sesuatu yg kita pun tahu akan kepastiannya...

Masa depan dan kematian adalah sesuatu yg ghaib...dan tak ada yg mengetahui hal ghaib kecuali Allah semata..mari kita lihat dan perhatikan firman Allah taala di akhir surat Luqman :
(إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ)
Sungguh Allah-lah padanya ilmu tentang hari akhir dan dia yg menurunkan hujan dan dia mengetahui apa yg ada di rahim rahim ..dan kalian tidak mengetahui apa yg akan ia dapatkan esok hari..dan tak ada satupun yg mengetahui tempat dimana ia akan mati sungguh Allah maha mengetahui .

Maka sejatinya sebuah pengorbanan dipertaruhkan hanya untuk sesuatu yg pasti..lalu bagaimana jika dua hal ini ( masa depan dan kematian ) merupakan hal yg tak diketahui terjadinya kecuali Allah .?
Kita sudah tahu bahwa masa depan merupakan sesuatu yg masih rancu dan meragukan..maka persiapan yg berlebihan untuk ini merupakan sesuatu yg jika tak dapat kita sebut sia sia..minimal kurang berfaedah.. bukankah kematian dan kembali pada Rabb lebih dari pasti.  Bukankah kita tahu bahwa setiap yg bernyawa pasti akan merasakan kematian..lalu apa prioritas kita . ?

Lihatlah permisalan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam terhadap org yg cerdas.. beliau berkata " org yg cerdas adalah org yg mempersiapkan untuk apa yg setelah kematian"

Maka tinggal kita yg memilih apakah kita merupak seorang yg cerdas seperti yg disifati oleh baginda Rasul tercinta atau kita hanya seorang pecinta dunia yg selalu mengumpulkan dan menghitung harta..menatap masa depan bukan dilarang karena pada masa depan ada amal jariyah yg dapat kita perbanyak...ada anak sholihbyg masih bisa terus kita tambah..juga masih ada ilmu yg bermanfaat yg dapat kita gali dan berbagi..maka lihatlah masa depan kita seperti kita melihat sebuah kepastian...jangan kita lalaikan diri dengan merisaukan sesuatu yg sudah pasti...tentang kekayaan..tentang jodoh...itu semua sudah pasti...layaknya kematian..maka apa kita pantas kita ragu pada Rabb yg menciptakan kematian serta yg lainya dalam sebuah kepastian..???