MEMBAWA BAHAGIA

Perjalanan ku bermula di malam tarwiyah..8 Dzulhijjah.roda bulat itu terus berputar tanpa henti ..merasakan sakitnya aspal bolong yg habis dimakan politisi...satu dua tiga daerah yg dulu pernah aku lalui membawa nostalgia dibalik sampul kenangan...hingga akhirnya kampas rem mobil pun terhenti di ujung jalan....aku kira ada sesuatu yg mengganjal,bangkit aku dari lelapku sambil menatap kaca depan yg transparan..jalanan aspal didepan ku sudah habis...berganti tepian curam berlumut...pelabuhan.

Kait boat bermuatan 17 org sudah dilepas...perlahan kaki sang nahkoda menjauhkan boat dari dermaga...suara mesin pun mulai bergemuruh..tanda boat siap melaju....ssssssssssrrrrrrrr.
Cipratan air begitu keras menghantam tepian boat...jarak antara aku dan air hanya sepentaran tangan.. kaca mata minus ku tak luput dari cipratan air sungai yg tengah dilalui boat yg kutumpangi..pemandangan di kanan kiri berkelebat dengan cepat..angin yg sejatinya sepoi sepoi malah jadi angin riuh nan ribut menerbangkan rambut tebal ku kearah belakang....semilir angin begitu dingin terasa di seluruh Pori Pori wajahku...udara pagi memang segar !!!

"Tanjung . Tanjung..  !!" nahkoda boat teriak sambil menepikan tunggangannya...beberapa penumpang yg tadinya duduk didalam boat mulai beranjak keluar.. saling menyapa dengan sanak famili yg sudah .menunggu ditepian...tujuanku bukan ini ...masih disana...kembali...Dengan perlahan boat menjauh dari dermaga..tersisa aku, Abi..serta seorang penumpang lainnya...kami akan menuju sebuah desa terpencil bernama pulau kijang...

Kisah ku masih berlanjut...perjalanan ke daerah pedalaman yg amat sangat jarang mencicipi daging...membawa sedikit Rizki yg Allah titipkan untuk mereka dari tangan tangan para Muhsinin...kami hanya penyalur..idul adha kali ini buat Mereka tersenyum dengan sedikit ukuran tangan...biidznillah...