MENGENAL SECARA RINGKAS RIBA DAN MACAM-MACAMNYA

 




Di zaman seperti hari ini, banyak sekali bertebaran macam macam jual beli. 


Diantara sekian banyak bentuk jual beli tersebut, ada yang murni jual beli halal, adapula yang termasuk riba yang haram. 



Riba merupakan salah satu dosa besar yang menghancurkan, azab untuk para pemakan riba sangatlah pedih, baik di dunia maupun di akhirat. 


 

Riba merupakan sebab hilangnya keberkahan harta. Allah Ta'ala berfirman :


(يمحقُ اللهُ الربا ويُربي الصدقات والله لايحبّ كل كفّارٍ أثيم).


Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa. (QS.Albaqoroh)



Riba bisa terjadi dalam beberapa komoditas khusus. 


Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : 


الذهب بالذهب والفضة بالفضة والبُر اي القمح بالبر والشعير بالشعير والتمر بالتمر والملح بالملح مِثَلا بمثل سواء بسواء يدا بيد. فاذا اختلفت هذه الأصناف فبيعوا كيف شئتم اذا كان يدا بيد


“Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, gandum ditukar dengan gandum, dan sya’ir (gandum kasar) ditukar dengan sya’ir, kurma ditukar dengan kurma, garam ditukar dengan garam, haruslah sama ukuran dan takarannya serta tunai. Apabila jenisnya berbeda, ukurannya juga boleh berbeda dengan syarat tunai.”


Komoditi ribawi terbagi menjadi dua :  


1. Apa yang illah (alasan)nya adalah sesuatu yang berharga, seperti emas dan perak. Kemudian disamakan dengan hukum keduanya mata uang yang ada hari ini. 


2. Yang illah (alasan) nya adalah sesuatu yang ditimbang dan dimakan, seperti 4 komoditi lainnya (gandum, syair, kurma dan garam). Disamakan dengan hukum komoditi tersebut segala sesuatu yang dimakan dan ditimbang; seperti beras dan biji bijian. 


Riba ada dua macam :

 

Yang pertama adalah Riba Fadhl; yakni menjual satu  komoditi yang sama dengan tambahan. Contohnya : menjual emas lama dengan emas baru ditambah harga tambahan. 


 الذهب بالذهب مثلا بمثل أي متماثلين ومتساويين في الوزن.


Dalam hadis tadi disebutkan : emas ditukar dengan emas, haruslah Sama ukuran dan takarannya. 

  


Model yang kedua :


Riba nasiah : yakni; pembayaran dengan cara ditunda.


Dan masalah ini terbagi menjadi 2 macam :


Yang pertama : menambah jumlah hutang disebabkan keterlambatan pelunasan. 


Yang kedua : penundaan  penerimaan barang dalam komoditi ribawi yang sama jenis illah nya. Seperti : jual beli emas dengan perak tidak tunai. Atau jual beli kurma dengan gandum tidak tunai. Dalam hadis disebutkan : jikalau tunai maka tak masalah, tapi jika ditunda, itulah riba. 


Mata uang hari ini punya hukum yang sama dengan emas dan perak. Dan setiap mata uang, menjadi satu jenis masing masing.  


Karena ini, tak boleh menjual mata uang yang sama. Seperti beli 100 riyal dengan 100 riyal kecuali sama jumlahnya dan juga dilakukan secara tunai. 


Dan diperbolehkan membeli satu mata uang dengan mata uang lainnya, seperti 1 dolar dengan 3 riyal, selama dilakukan secara tunai.



Bunga bank adalah haram, dan haram bagi yang mendapatkannya untuk memanfaatnya. 


Begitu pula haram meminjam uang di bank atau selainnya, jika disyaratkan bayar lebih. 

 


Diantara bentuk jual beli Ribawi, adalah jual beli  Al 'iinah. Yakni; seseorang membeli barang dari orang lain dengan harga yang tinggi namun dibayar belakangan, contohnya ia beli di harga 1000 riyal dan akan dibayar satu tahun lagi. Kemudian orang yang sudah beli tadi, menjual kembali kepada si penjual dengan harga yang murah, misal 700 riyal. Hakikatnya si pembeli ini berhutang kepada si penjual  sebesar 700 riyal, namun diganti dengan 1000 riyal. 


Berhati-hatilah dalam masalah riba ini. 



Sungguh, akibat dari riba ini sangat mengerikan, dan hukumannya begitu menyakitkan 

 

Allah Ta'ala berfirman :


  يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وذروا ما بقي من الربا إن كنتم مؤمنين. فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من الله ورسوله وإن تبتم فلكم رؤوس أموالكم لا تَظلمون ولا تُظلمون.



Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman.Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu berhak atas pokok harta kamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).

Post a Comment

0 Comments