JAS MERAH -1-

Baru saja kami menjauh dari pintu keluar kota ini..kota  bisu yang sudah bercerita banyak tentang tempo doeloe...bangunan rapuh disisi kanan kami berkisah tentang peluh juang para pahlawan..katanya...di pintu ini dulu ada darah seorang tertumpah....dan ia menjadi saksi perlawanan sang saka kala itu...walau kini,katanya...nama sang saka itu tak lagi termaktub di lembar rapuh sejarah.

Kami berlalu cepat diantara meriam kecil...ada bisik sendu darinya...ia berlirih tentang bola bola besar yang kini sudah terpisah darinya..."biarlah aku dibawah terik..sedang kasih ku dibalik kaca tersenyum bahagia"..
kami rasa dahulu ada kisah indah mereka berdua..entah itu waktu kebersamaan mereka meretak dada penjajah..atau kebersamaan mereka saat menembus dinding angkuh belanda...entahlah.


Sayangnya....kami menapak kota ini di saat sepi,tak ada apa yang mestinya kami dapati disini... Pintu pintu besi itu terkunci rapat..tak ada penjaga seperti hari ramai biasanya..hanya ada riang tawa anak smp study tour disini..kami pun heran... Kisah apa yang hendfak guru mereka ceritakan ? Padahal bingkai bingkai tangis pahlawan masih tertutup remang bohlam...menunggu hari esok yang kami rasa akan ramai.

Kami melihat kalender yang tertera di layar gawai...ada tertulis..11 rabiul awwal...kami dan 2 rekan kami saling melihat...ooooh pantas... Esok ternyata hitam yang memerah..walau tak pernah salaful ummah merangkai sejarah.

Post a Comment

0 Comments